Untuk pembelian pulsa all operator, tiket pesawat semua jurusan, voucher PLN, pembayaran Listrik, air (PDAM), telkom / telpon, kartu HALLO, tagihan speedy, dilayani ketika YM (Yahoo Messenger) kami dalam keadaan ON check di bagian CHAT WITH ME, jika tidak OnLine mohon maaf sementara kami rehat dan melayani pelanggan yang sudah kami verified. Terima kasih

Monday, October 26, 2020

Jumpa Lagi

 Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Alhamdulillah, masih bisa menyapa kawan-kawan setelah lama tidak beraktifitas online. Saya menggali artikel-artikel online dan informasi lewat dunia maya kembali dan teringat blog lusuh dan kumuh yang telah lama saya tinggalkan dan tidak pernah diurus lagi, sesekali hanya melihat dan sesekali saya malas untuk menulis hehe....

Dan qodarullah, entah kenapa saya ingin menyapa kembali kawan-kawan online melalui blog saya ini, tanpa ada unsur lain hanya ingin menulis dan masih konsisten untuk terus mensyukuri setiap tarikan nafas dan hembusan nafas yang diberikan ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala kepada saya.

Akhir-akhir ini, bahkan masih sampai hari ini, kita diberikan sesuatu oleh ALLAH berupa virus yang sering disebut oleh orang sebagai COVID-19, sehingga mungkin sebagian dari kita terpaksa harus mulai hidup sehat dengan menggunakan masker dan juga rajin mencuci tangan serta menjauhi keramaian (begitu katanya pesan ibu yang sedang digaungkan) semoga kita semua terhidar dari virus dan penyakit ini ya. Banyak dari kita mungkin menjadikan virus ini sebagai cobaan, tapi tidak sedikit mungkin menjadikannya berkah dalam kesehariannya. Contohnya bagi yang merasa virus ini berkah adalah bagi kawan-kawan yang bergelut didunia kesehatan akan banjir orderan walaupun itu bukan do'a mereka untuk menambah rejeki mereka dengan adanya virus ini, tapi secara tidak sadar mereka yang bergelut didunia kesehatan sedikit banyak mengalami kenaikan omset terutama produk kesehatan vitamin, penjaga daya tahan tubuh, masker dan sarung tangan.

Terlepas dari itu semua, saya berdo'a untuk kawan-kawan semua agar tetap sehat dan tetap bersyukur dalam segala kondisi, semoga ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala selalu merahmati dan meridhoi setiap langkah kita. Dan tentunya bagi mereka yang mendapat ujian dari virus ini, saya hanya bisa berkata tetap semangat dalam keataatan kepada ALLAH mudah-mudahan kita semua dalam lindungan ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala.

Intinya menurut saya, kita syukuri dan kita jalani perjalanan kita ini dalam keta'atan kepada Sang Pencipta kita iaitu ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala, jangan menguji ALLAH, biarkan ALLAH yang menguji dan menguatkan kita, jangan sombong takabur terhadap virus ini karena kesombongan itu bisa saja membuat kita lengah dan meremehkan. Semoga kita semua diberi sehat dunia akhirat. Aamiin...

Okey... Segitu dulu kira-kira latihan menulis saya, jangan lupa tinggalkan komentar yang baik dan do'a terbaik untuk kawan semua.

Oh ya, bagi kawan-kawan yang menggeluti dunia Forex Online, jangan sungkan untuk berkunjung diblog ini ya DISINI

Wassalam

Saturday, June 6, 2020

Auditor Harus Berani Menavigasi Pandemi

Pandemi Covid-19 sempat membuat sebagian auditor internal mulai berpikir untuk mencampakkan atau merobek rencana audit tahunan. Beberapa kendala menyebabkan rencana audit tersebut tidak bisa dijalankan, antara lain karena adanya pembatasan perjalanan, ketidak-tersediaan klien, pergeseran prioritas klien (sebutan untuk objek audit), dan perubahan profil risiko yang dihadapi perusahaan.
Sejak Februari 2020 sudah banyak perusahaan yang mulai melarang pegawai, termasuk auditor internal, untuk melakukan perjalanan ke luar daerah. Imbauan work from home dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menyebabkan klien menjadi tidak-tersedia untuk menjalani proses audit.
Setelah dampak Covid-19 meluas, kendala audit menjadi lebih serius. Krisis yang menyertai Covid-19 telah memaksa klien untuk menata ulang prioritasnya. Kali ini klien bukan hanya tidak tersedia secara fisik, tetapi juga secara mental.
Fokus klien saat ini adalah pada upaya-upaya melakukan respons yang tepat terhadap tekanan yang disebabkan oleh Covid-19, seperti mengidentifikasi proses dan kegiatan yang paling terdampak, menentukan langkah remediasi untuk mengurangi dampak Covid-19, dan menyelamatkan proses-proses penting (utama) agar bisa beroperasi, meskipun tidak sempurna.
Kalaupun tidak dicampakkan, rencana audit tahunan pasti perlu ditinjau ulang atau di-overhaul setelah adanya Covid-19. Profil risiko yang dihadapi perusahaan saat ini sudah sangat berbeda dengan risiko-risiko pada saat rencana audit tersebut disusun pada tahun lalu. Beberapa jenis risiko saat ini muncul baru atau meningkat keparahannya (severity), terutama risiko yang terkait dengan pendapatan, likuiditas, sumber daya manusia (kesehatan dan ketersediaannya), rantai pasokan, cybersecurity, dan risiko keamanan data serta infrastuktur dalam rangka remote working.
Auditor internal tidak boleh memaksakan pelaksanaan audit yang sudah tidak relevan dengan prioritas manajemen saat ini dan yang mungkin sekali sudah tidak sesuai dengan profil risiko yang dihadapi perusahaan.

Respon Auditor terhadap Covid-19
Sebuah survei cepat (quick poll) terhadap para chief audit executive (CAE, sebutan bagi kepala audit internal) memberikan konfirmasi perlunya melakukan pengabaian atau perubahan total terhadap rencana audit tahunan. Ketika ditanya apa yang dilakukan oleh para CAE dalam menyikapi situasi pandemi, lebih dari separuh CAE (56%) menyatakan bahwa mereka menghentikan atau mengurangi ruang lingkup penugasan audit yang sedang dilakukan. Sebagian bahkan hanya meneruskan penugasan audit yang mandatory, yang diminta oleh regulator.
Tidak sampai di situ, selain menghentikan audit yang sedang berjalan, beberapa responden juga membatalkan penugasan-penugasan audit yang sudah direncanakan (45% responden).
Yang menarik, meskipun ada penugasan audit yang dibatalkan, beberapa responden malah menambah penugasan-penugasan baru, terutama yang terkait dengan Covid-19 atau yang terkait dengan risiko baru yang muncul atau berubah setelah Covid-19 (39% responden). Sejalan dengan semangat ini, ada juga responden yang memperluas atau menambah ruang lingkup pada beberapa penugasan, tentunya yang juga relevan dengan perubahan kondisi organisasi (15% responden).
Ini menunjukkan kelincahan dan keluwesan (agility, selanjutnya digunakan istilah 'agilitas') para auditor tersebut terhadap perubahan risiko pada organisasinya. Mereka berani menyetop rencana audit yang tidak relevan lagi, dan banting stir, menambah penugasan baru atau memperluas ruang lingkup audit yang selaras dengan risiko baru yang dihadapi.
Agilitas auditor juga terlihat dari kerelaan auditor untuk melepas "topi" auditornya dan mengarahkan staf auditnya untuk melakukan penugasan-penugasan non-audit. Penugasan ini bisa berupa advisory atau menjalankan proses-proses manajemen yang menjadi kritis akibat Covid-19. Mengarahkan staf untuk melakukan penugasan non-audit ini dilakukan oleh 38% CAE.

Remote Auditing – Gagasan Lama yang Dipercepat
Selain mengubah total rencana auditnya, beberapa auditor internal juga melakukan perubahan pendekatan melalui remote auditing. Dengan remote auditing, auditor melakukan seluruh atau sebagian prosedur auditnya secara jarak jauh (remote).
Remote auditing sebenarnya bukan "barang" yang sama sekali baru bagi auditor internal. Sejak maraknya disrupsi, perkembangan teknologi, dan revolusi industri 4.0, profesi audit internal (termasuk IIA Indonesia) sudah sering menganjurkan auditor untuk tidak membawa "tangan kosong" pada waktu mengunjungi lokasi klien untuk melakukan audit.
Beberapa data dan dokumen mestinya sudah dapat diperoleh atau diakses dari kantor pusat perusahaan. Terlebih lagi jika perusahaan sudah menggunakan aplikasi ERP (enterprise resource planning) di mana hampir semua data sudah dalam bentuk digital dan tersedia terintegrasi dalam satu sistem.
Dengan tersedianya akses ini maka auditor mestinya sudah dapat melakukan review dokumen dan review analitis di kantor pusat, sebelum mengunjungi klien. Dengan demikian, pada saat kunjungan ke klien, auditor bisa lebih fokus melaksanakan sisa sebagian prosedurnya, yakni interview pelaku proses dan observasi pelaksanaan proses di lokasi.
Bahkan prosedur interview maupun observasi lapangan pun sebenarnya sudah bisa dilakukan sebelum turun ke lokasi klien, yakni melalui teleconferencing, live streaming, atau pengiriman still photo/video.
Covid-19 sepertinya mempercepat inovasi. Sudah hampir satu dekade terakhir ini, profesi audit internal menganjurkan auditor untuk mengoptimalkan teknologi remote untuk melakukan review dan analisis dokumen, interview, dan observasi. Namun sebelum Covid-19, resistensi terhadap perubahan ini sangat besar.
Setelah Covid-19 dan kita sudah mulai menikmati remote working, resistensi itu seperti menguap. Belakang ini perhatian terhadap remote auditing semakin besar. Sesuai komitmennya untuk memberikan pedoman yang relevan dan tepat waktu, pada awal Maret 2020, the Institute of Internal Auditors (IIA) menerbitkan Knowledge Brief mengenai remote auditing.
Tahapan remote auditing pada hakikatnya sama dengan tahapan audit tradisional, yakni: entry meeting, review dokumen, kunjungan lapangan, interview, dan closing meeting. Semua tahapan bisa dilakukan secara jarak jauh. Tahapan entry meeting, tentu saja dapat dilaksanakan sebagaimana meeting jarak jauh lainnya.
Tahapan review dokumen sangat bervariasi, tergantung pada jenis data, kondisi, dan media yang ada. Kalau sebagian besar datanya dalam bentuk digital, auditor lebih mudah melakukan review. Kalau dalam bentuk fisik, harus ditentukan bagaimana cara klien menunjukkan dokumen untuk di-review? Platform sharing apa yang digunakan (misalnya, SharePoint, shared drive, dsb)? Apakah harus di-scan, bentuk pdf, atau diperlihatkan apa adanya? Auditor sebaiknya terbuka dan siap untuk menerima format dokumen apapun yang ada pada klien, tanpa perlu klien memodifikasi.
Untuk keperluan review dokumen, auditor harus memastikan untuk memperoleh izin akses sementara terhadap sistem dokumentasi klien selama masa audit. Pertanyaan-pertanyaan yang timbul dari dokumen review sebaiknya dikumpulkan untuk ditanyakan pada saat interview. Dalam remote auditing, adalah menjadi tidak praktis kalau auditor harus bertanya-tanya sambil review dokumen.
Tahap selanjutnya, "kunjungan" ke lapangan, tujuannya adalah untuk mendapatkan bukti observasi. Auditor bisa meminta tour lokasi pabrik atau kantor menggunakan live-streaming.
Meskipun cukup efektif, live-streaming bisa terkendala oleh kualitas wifi atau seluler yang mungkin tidak stabil menjangkau seluruh sudut kantor/pabrik. Kelemahan lain dari live-streaming adalah hanya menunjukkan tunnel view, pandangan kacamata kuda, sehingga tidak bisa melihat kondisi sekeliling (yang mungkin disembunyikan).
Sebagai alternatif dari live-streaming, auditor bisa meminta direkamkan video atau still foto. Tentunya auditor yang menentukan bagian mana saja yang harus direkam dengan video atau foto. Auditor juga bisa menggunakan rekaman CCTV selama beberapa hari yang dikendalikan secara terpusat. Semua video, foto, rekaman, dan hasil review dokumen disatukan dalam satu bundle sehingga memudahkan para auditor untuk melakukan review, analisis, dan pengujian.
Tahap interview secara remote dilakukan terutama menggunakan pertanyaan dan catatan yang dikumpulkan selama review dokumen dan kunjungan ke lapangan. Interview sebaiknya menggunakan video conference (jangan hanya voice) agar bisa menangkap gerakan non-verbal dari klien.
Durasi setiap interview disesuaikan dengan peran dari interviewee. Interview dengan penanggungjawab perlu durasi lama, dengan staf lebih pendek durasinya, dengan personel pendukung yang tidak terkait langsung bisa lebih pendek lagi.
Tahap terakhir, closing meeting, dilakukan dalam 2-3 hari setelah interview. Dalam 2-3 hari tersebut, diharapkan semua catatan sudah di-review dan draft laporan audit sudah selesai disiapkan. Sebagaimana dalam audit tradisional, tahap ini dapat digunakan oleh auditor untuk melakukan klarifikasi fakta-fakta yang ditemukan dan untuk meminta pandangan atas rekomendasi yang disiapkan.

Bekal yang Cukup untuk Menuju New Normal
Pandemi Covid-19 dapat menjadi titik balik dua arah bagi auditor internal. Kalau kita woles, pandemi menjadikan kita kurang produktif dan tidak selaras dengan strategi dan risiko perusahaan. Kalau kita agile, pandemi merupakan peluang emas untuk menujukkan relevansi dan kontribusi auditor internal dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah yang penting bagi perusahaan.
Apa yang kita lakukan pada masa ini akan menggambarkan wajah kita sepuluh atau dua puluh tahun ke depan. Pada masa krisis ini, jangan sungkan-sungkan untuk "mencampakkan" rencana audit lama supaya sepuluh tahun ke depan Anda tidak menjadi fungsi yang dicampakkan oleh stakeholders.
Masa krisis karena Covid-19 ini adalah peluang emas bagi audit internal untuk menunjukkan kontribusinya dalam meningkatkan dan melindungi nilai organisasi. Masa krisis adalah market moment, waktunya untuk masuk ke pasar karena harga barang-barang sedang murah-murahnya. Dalam masa seperti ini, auditor lebih mudah mendapatkan buy-in (penerimaan atau respons positif) dari klien atau manajemen terhadap advis, solusi, dan asistensi yang diberikan oleh auditor internal.
Audior internal dituntut untuk menunjukkan agilitas-nya dalam masa krisis ini. Stop audit yang tidak lagi sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan; batalkan rencana audit yang tidak sejalan dengan prioritas manajemen; tambahkan penugasan audit atau advisory yang selaras dengan masa response dan recovery; bila perlu, lepas topi auditor dan turun tangan membantu kegiatan manajemen; serta fasilitasi manajemen dalam mengantisipasi emerging risks.
Selain agilitas, remote auditing juga merupakan respons yang tepat terhadap situasi pandemi ini. Setelah menikmati pengalaman dan merasakan manfaat work from home (remote working), kemungkinan besar sebagian orang akan tetap memilih menggunakannya, dan enggan kembali ke cara lama yang manual.
Digitalisasi diakselerasi oleh Covid-19 karena keharusan remote working telah membuka mata kita tentang perlunya data dalam bentuk digital. Dengan agilitas dan remote auditing, auditor internal lebih percaya diri memasuki the new normal.

Telah tayang sebelumnya dengan judul Remote Auditing dan Agility: Kiat Auditor Menavigasi Pandemi
Sumber : Link

Sunday, March 20, 2016

Testing posting dengan android




Hallo sahabat bloggger yang setia dan terus berbahagia, lewat postingan pertama dengan android ini saya mencoba untuk memposting aktivitas atau berbagi sesuatu yg mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua.
Saya ingin mencoba melihat bagaimana hasilnya dari postingan ini, saya sekali saya cari tidak ada cara utk mengatur rata kanan kirinya untuk postingan dengan android ini, jadi sepertinya postingan ini akan berantakan.
Oke kita coba segini dulu postingannya sambil menikmati nasi kuning yg terkenal disamarinda ini.
Salam sukses selalu untuk kita.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Monday, January 27, 2014

Wanita Berhak Memilih Jalannya

Salam sobat blogger

Dikala istirahat menyempatkan ingin menulis saduran dari sumber yang asyik dan patut berpikir kita dibuatnya, pilihannya jatuh di anda, manakan yang ukhti pilih?

Ada sebuah percakapan yang menarik dan membuat tersenyum-senyum dibuatnya, silahkan antum baca sebagai muhasabah diri dan sebagai tambahan wawasan semoga bermanfaat.

Lelaki inggris bertanya: "Kenapa dalam Islam wanita tidak boleh berjabat tangan dengan laki2?"
Lelaki muslim menjawab: "Bisakah kamu berjabat tangan dengan ratu elizabeth?
Lelaki inggris menjawab: "oh tentu tidak bisa! cuma orang2 tertentu saja yang bisa berjabat tangan dengan ratu."
Lelaki muslim tersenyum dan berkata:" Wanita2 dari golongan kami(Kaum muslimin) adalah para ratu, dan ratu tidak boleh berjabat tangan dengan pria sembarangan (yg bukan mahramnya")

Lalu Lelaki inggris bertanya lagi, "Kenapa perempuan Islam menutupi tubuh dan rambut mereka?"
Lelaki muslim tersenyum dan menunjukkan 2 buah permen, ia membuka bungkus permen yg pertama dan membiarkan permen yg kedua tertutup bungkusnya, tiba2 dia melemparkan permen2 itu ke lantai yang sangat kotor.
Lelaki muslim bertanya: " Jika saya meminta anda untuk mengambil satu permen,maka permen mana yg akan anda pilih?"
Lekaki inggris spontan menjawab: "Tentu saja yang masih tertutup dengan bungkusnya karena isinya tetap bersih dan tidak kotor.."
Dan Lelaki muslim berkata: "Begitulah cara kami orang muslim memperlakukan dan melihat perempuan dari golongan kami"

(Faedah dari ceramah syaikh Muhammad Abdul Latif hafidzahullah)
via Hizbul Majid

Tuesday, January 7, 2014

Kau Kemanakan Jilbabmu?

Assalaumalaikum...

Semangat Pagi sobat, pagi ini mencoba mengangkat hijab dulu atau akhlak dulu ya???
hmm... Tak pantas saya berjilbab kalau akhlak saya begini???  Pernah terpintas begitu?
hmm... Tak pantas saya berjilbab kalau saya belum sempurna akhlaknya??? Pernah terpintas begitu?
hmm... Tak pantas saya berjilbab kalau saya belum tau makna apa itu hijab??? Pernah terpintas begitu?

Selama ini masih banyak kita dengar kalimat ini :
''Buat apa berjilbab kalo pacaran..?"

Berjilbab sekarang hanya sebagai kedok.
"Buat apa berjilbab kalau akhlaknya rusak..?"

Yang penting jilbabin dulu hati, jilbab kepala gak penting, buat apa.??

Ukhty.. bener gak kamu pernah berkata seperti itu..??
Jujurlah pada hatimu..Ayo kita katakan :
STOP !!!Hentikan..!!

Paling tidak dengan berjilbab maka salah satu kewajiban sebagai hamba ALLAH telah terlaksana. Yang lain-lain mengenai akhlak, ibadah, status.. itu memang harus selalu diperbaiki sebagai manusia yang lemah di sisi ALLAH.

Cobalah bertanya pada pria paling bejat skalipun, bila ia di minta memilih wanita sebagai istrinya :
Antara wanita yang taat, auratnya tertutup, atau wanita gaul, cantik, dan gemar busana seksi membagi aurat dan keseksiannya kepada semua lelaki..??

Pria itu akan memilih wanita yang taat dan auratnya terjaga.
Karena (maaf ya) sebejat-bejatnya pria, mereka pasti merindukan wanita baik-baik.

Percayalah...
Kecantikanmu takkan pudar hanya karena jilbab yang berkibar, keseksian memang tak pantas kau bagikan pada semua mata lelaki, kemulusan dan keputihan kulitmu akan lebih terjaga dengan jilbab.

Dan cinta seorang hamba sholeh kepadamu takkan mungkin terhalang hanya karena jilbab lebar dan baju panjangmu.

Karena saat cinta berlabuh, di sanalah Allah berperan...!

So.. kemana jilbabmu ukhty..??!!

Insya Allah Engkau akan semakin Anggun dengan jilbabmu...

Dari berbagai sumber yang sudah disadur.
Semoga Bermanfaat
Wassalamu'alaikum..